Jumat, 23 Mei 2014

Taman Tradisional

Taman tradisional merupakan suatu taman yang berasal dari budaya, adat-istiadat Indonesia, etnik yang bersifat tradisional atau taman dalam konteks keseluruhan alam lingkungan sekitarnya bersifat natural atau alami (Holthum, 2009). Menurut Vincent (2009), taman Indonesia yang autentik hanya dapat dilihat di Pulau Jawa, daerah Jawa Barat (tanah Pasundan) maupun Jawa Tengah (Yogyakarta dan Surakarta) serta di Pulau Bali.

1. Taman Jawa Barat (Pasundan)

Gazebo di Pasundan


                                                          Rumah Bambu

                                                     Pancuran Air dari Bambu

2. Taman Bali






                      3. Taman Keraton Yogyakarta


                                                2 Pohon Beringin di Alun-Alun



Konsep taman Jawa bersifat simbiolik yang mengkaitkan dengan kehidupan manusia secara total, yakni melalui pemilihan dan penataan tanamannya terutama yang berbentuk pohon besar. Konsep taman Jawa ada beberapa tingkatan menurut nilai hirarkis, yaitu: Kraton Yogyakarta beserta Taman Sarinya (“water palace”), taman dalam Pangeranan, dan taman rumah kampung dan pedesaan. Dalam setiap tingkatan hirarkis ini, pemilihan jenis tanaman dan penataanya memiliki makna dan fungsi yang berbeda-beda.

Konsep yang mendasari perancangan lingkungan Keraton Yogyakarta adalah tanaman dengan bagian-bagiannya, yaitu: bunga, batang, daun, akar dan buah. Beberapa tanaman tertentu mempunyai tempat tersendiri dalam konsep fungsional arsitektural dengan kualitas sesuai pemahaman manusia Jawa. Sebagian besar tanaman tersebut merupakan pohon yang mempunyai bunga yang harum atau buah atau tajuk yang luas.

                
Taman Jawa Barat terdiri dari unsur batu dan air yang mengalir, sehingga taman gaya ini lebih mendekati suasana alam pegunungan. Unsur suara di taman bukan hanya dari gemerciknya air tetapi juga dari suara yang ditimbulkan dari pancuran bamboo yang mengekuarkan suara khas bamboo yang saling bersahutan. Kebiasaan kehidupan masyarakat Jawa Barat menjadi unsur pelengkap taman yang sering tidak diketahui makna dan falsafahnya oleh kalangan awam

Ciri khas taman tradisional gaya Bali terdiri dari pohon kamboja (juga pandan bali), patung batu, lampu taman, kolam, gapura dan gazebo tradisional yang biasa dikenal sebagai bale bengong. Untuk lokasi di daerah pesisir laut kita juga dapat menambahkan pohon sadeng dan kelapa yang mencirikan taman tropis. Terdapat tiga jenis pohon kamboja yang dapat dipergunakan untuk taman antara lain kamboja putih, kamboja merah dan kamboja kuning. Kamboja putih cenderung memiliki diameter besar dengan permukaan batang pohon yang kasar (tampilan batang inilah yang menjadi daya tarik seni pohon kamboja ini). Ada dua   macam pohon kamboja putih ini yaitu kamboja putih daun besar dan daun kecil. Kamboja putih daun besar biasa kita temui di area pekuburan







Salah satu sudut Taman di Kota Palembang









jenis tanaman yang dapat dijumpai yaitu, yaitu tanaman pacar Cina (Aglaia odorata), melati (Jasminum sambac), cempako (Magnolia champaca), teratai (Nymphaea alba), kamboja (Plumeria rubra L.), pinang (Areca catechu) dan sirih (Piper betle).

                                                        Bunga Teratai


Tanaman indigenious merupakan tanaman asli daerah di Indonesia yang berasal dari daerah atau ekosistem tertentu. Tanaman ini biasa tumbuh di pekarangan rumah sebagai tanaman penghias atau digunakan sebagai tanaman pagar (Dalimartha, 2002).



                                                            Ampera Bridge





TERIMA KASIH




Tidak ada komentar:

Posting Komentar